Minggu, 14 September 2014

Nasihat Untuk Belahan jiwa

Istri ku, di saat Shigat Taqlik terucap dari bibir ku, Meskipun dzahirnya janji itu ku ucapkan didepan Penghulu, tetapi hakikatnya itu adalah janji ku kepada yang telah Menciptakan mu, maka mulai saat itu, mulailah segala tugas & kewajiban ku, menjadi Imam bagimu, dan dirimu adalah makmum bagi ku.

Istri ku, engkau adalah ladang jihad bagi ku, bersama kita arungi bahtera kehidupan baru, dampingilah setiap langkah-langkahku, agar perahu yang sedang kita naiki ini, tidak tenggelam atau bahkan karam di samudera biru.

Istri ku, ketika pertama kali ku ikatkan niat hatiku dengan keberanian untuk meminang mu, menjadikan dirimu bagian dari diriku, ketika itu pula telah ku mantapkan dalam hatiku bahwa kau lah yang ku pilih untuk mendampingi ku menjalani hidup ku.

Istri ku, ketika hari itu aku mengucapkan ikrar pernikahan, menyebutkan jumlah aku menebusmu, aku tahu sejak itulah aku harus mampu menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh kepadamu, bahwa aku sekarang yang mengambil posisi ayahmu sebagai pelindung mu, posisi ibumu sebagai curahan hati mu.

Istri ku, sungguh aku ingin menjadikan mu bagai Siti Khadijah, yang mendapat curahan hati dari Sang Tauladan, sungguh aku ingin menjadikan mu seperti Siti Khadijah, yang tak ada dua sampai akhirnya engkau harus tiada.

Namun, aku hanya lelaki biasa, bukan Sang Tauladan yang mampu menahan segala goda, namun percayalah istri ku, kaulah satu-satunya wanita dari ketika aku meminang, mengikatkan niat dan keberanian ku.

Istri ku, terima & pahamilah segala kekurangan & kelebihanku, dan Aku pun akan menerima segala kekurangan & kelebihan yang ada pada dirimu, karena hakikat pernikahan itu, saling melengkapi kekurangan & kelebihan dua Insan ketika bersatu. 

Istri ku, berdirilah di belakang ku, ikutilah setiap gerak Ruku & Sujud ku, Iringilah Do'a-do'a ku, dengan kalimat Amiin dari bibir mu.

Istri ku, Bismillahi Tawakaltu Alallah, kita mulai lembaran hidup baru, menanti calon Mujahid & Mujahidah yang akan Allah titipkan di rahimmu.

Dan ketika engkau merasa lelah dan bimbang, datang dan bersandarlah di pundakku. supaya dapat kukisahkan lagi sirah Nabi yang dapat menyemangatimu. Dan bisa kulihat lagi senyum manis diwajahmu. Karena senyuman adalah lengkungan yang dapat meluruskan segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar