Aji Rasa merupakan
ilmu kemanusiaan/berprilaku baik terhadap sesama manusia, sehingga
merealisasikan sifat manusia yang sebenarnya sebagai khalifah dimuka bumi.
Pondasinya adalah IMAN, Tiangnya adalah TAWADHU', atapnya adalah CINTA, Prinsipnya adalah apa yang tidak ingin dilakukan orang lain terhadap diri kita, maka janganlah kita melakukannya kepada orang lain. Dan apa yang dirasakan oleh orang lain merupakan bagian dari yang kita rasakan. Semisal sebelum kita mencubit orang lain cubit dulu diri sendiri kalau rasanya sakit maka jangan pernah lakukan itu kepada orang lain Karena rasanya akan sama.
Puncak dari Rasa
adalah untuk penyempurnaan AKHLAQ manusia dan tingkat keberhasilan seseorang
dalam beragama ketika rasa didalam dirinya hidup, Rasa adalah bagian dari
bathiniyah sebab rasa itu sifatnya ghoib/tidak tampak secara dhohir.
Hidupnya rasa
ketika diri kita memandang orang lain ibarat satu tubuh/bagian dari diri kita
pribadi, sebagaimana sabda Rasulullah SAW ;
" Orang-orang
mukmin itu ibarat satu tubuh/jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka
seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit demam dan tidak dapat tidur." (HR.
Muslim)
Tumbuhnya Rasa
karna adanya naungan ghoib yang disebut dengan CINTA. Apabila kita mencintai
seseorang secara universal atas dasar iman kepada Allah SWT, maka kita tidak
memandang bentuk dan rupa seseorang, tidak memandang ras, suku, agama, keturunan
dan kedudukkan/martabat. Karna yang kita lihat adalah sama-sama manusia yang
berasal dari satu Pencipta dan juga sama-sama memilki rasa, memiliki cinta,
ingin kasih dan saling mengasihi, sehingga terwujudlah suatu akhlaq/perilaku
yang mulia.
"Keramah-tamahan
dalam perkataan menciptakan rasa kedamaian, keramah-tamahan dalam pemikiran
menciptakan rasa keyakinan, keramah-tamahan dalam memberi menciptakan rasa
kasih sayang"
Rasulullah SAW
bersabda ;
"Kalian tidak
akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai
kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika
kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah SALAM diantara
kalian." (HR. Muslim)
Dari hadist
tersebut ada tiga pokok utama yaitu IMAN, CINTA dan SALAM ,dimana apabila
seseorang ingin menghidupkan rasa didalam dirinya haruslah menghidupkan iman
dan cinta kemudian direalisasikan dengan SALAM.
Inti dari salam
adalah Habluminannas yang membentuk sudut siku-siku yaitu vertikal dan
horisontal (Penekanan pada huruf LAM).
Ketika kita
mengucapkan salam (Assalam) kepada orang lain bukan berarti hanya ucapan belaka
,tetapi makna yang terkandung didalam Assalam itulah yang perlu kita ketahui
untuk bisa mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Assalam terdiri
dari huruf ALIF, SIN, LAM dan MIM
Alif =Adanya
Ahadiyah/dzat Tunggal pemberi Hidup yang meliputi semua makhluk
Sin =Adanya cipta, rasa dan karsa yang diberikan kepada manusia sebagai ciptaan-Nya
Sin =Adanya cipta, rasa dan karsa yang diberikan kepada manusia sebagai ciptaan-Nya
Lam=Adanya perilaku
yang harus diwujudkan oleh manusia sebagai pencerminan syukur dari cipta, rasa
dan karsa
Mim=Hidupnya Cipta, rasa dan karsa manusia yang telah menyatu dengan kudrat dan iradat Sang
Pencipta
Maksudnya : Semua
manusia tercipta berasal dari SATU PENCIPTA yang telah memberi hidup dan
meliputi seluruh makhluk ciptaan-Nya, dan DIA telah memberikan kesempurnaan
kepada manusia dengan diberikannya CIPTA (AKAL), RASA (CINTA), KARSA (KEHENDAK
UNTUK BERPRILAKU). Oleh karena itu wujudkanlah cipta, rasa, dan karsa tersebut
dalam perilaku nyata sesuai dengan kudrat dan iradat-Nya kepada sesama manusia untuk
mendapatkan keridhoan-Nya. Apabila perilaku tersebut telah nyata diwujudkan
dalam kehidupan maka akan hiduplah cipta, rasa, dan karsa dari manusia tersebut.
"Jadi hidupnya
cipta, rasa dan karsa karna adanya perilaku nyata, tidak akan hidup cipta, rasa dan
karsa bila kita hanya diam ditempat tanpa melakukan suatu
gerak/aktivitas."
"Hidupnya
pribadi seseorang yang beragama karna hidupnya Rasa didalam dirinya, hidupnya
Rasa akan menimbulkan Kesadaran, hidupnya Kesadaran akan mewujudkan akhlaq yang
mulia."